Senin, 05 Desember 2011

PENGARUH GAYA HIDUP YANG TIDAK SEHAT PADA MASYARAKAT TERHADAP PENYAKIT JANTUNG


A.      Gaya Hidup yang tidak Sehat pada Masyarakat terhadap Penyakit Jantung
Penyakit jantung adalah penyakit yang mengganggu sistem pembuluh darah atau lebih tepatnya menyerang jantung dan urat-urat darah, beberapa contoh penyakit jantung seperti penyakit jantung koroner, serangan jantung, sakit di dada (biasa disebut "angina") dan penyakit jantung rematik. Penyakit jantung koroner merupakan yang paling tertinggi yang di derita orang-orang. Penyakit ini menyerang pembuluh darah dan dapat menyebabkan serangan jantung.
Penyakit Jantung sangat erat kaitannya dengan perilaku dan kebiasaan (gaya hidup) masyarakat. Modernisasi telah menyebabkan lapisan masyarakat tertentu menempuh gaya hidup dengan ciri-ciri pola makan yang tidak sehat (fast food) yang dapat menyebabkan obesitas, diabetes dan hipertensi, kurang aktif berolahraga / bergerak, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol yang berlebihan dan stress dapat memicu terjadinya penyakit jantung lebih dini.
1.      Pola makan yang tidak sehat
Mengkonsumsi makanan dari restoran fast food, terutama yang menyediakan menu Western Style, semakin sering ditemukan di masyarakat kota-kota besar. Selain jumlah outlet (gerai) restoran-restoran tersebut semakin banyak di berbagai penjuru kota, menu fast food umumnya cepat dalam penyajian. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Health Education Authority, usia 15-34 tahun adalah konsumen terbanyak yang memilih menu fast food. Walaupun di Indonesia belum ada data pasti, keadaan tersebut dapat dipakai sebagai cermin dalam tatanan masyarakat kita, bahwa rentang usia tersebut adalah golongan pelajar dan pekerja muda.
Di kota besar banyak ditemukan konsumen yang memilih menu fast food, karena keterbatasan waktu maupun fasilitas untuk menyiapkan makanannya sendiri. Selain itu pada kalangan tertentu mengkonsumsi fast food juga menjadi bagian dari gaya hidup. Dengan kebiasaan mengkonsumsi fast food, dapat membuat orang menjadi ketagihan. Hal ini dikarenakan makanan yang disajikan restoran-restoran tersebut berkadar lemak tinggi dan banyak mengandung penyedap rasa yang dapat menyebakan gangguan kesehatan seperti kegemukan (obesitas), menderita tekanan darah tinggi dan kolesterol.
a.      Diabetes
Diabetes sangat meningkatkan resiko serangan jantung, terutama pada kaum wanita. Penelitian menunjukkan laki-laki yang menderita DM resiko penyakit jantung 50 % lebih tinggi daripada orang normal, sedangkan pada perempuaan resikonya menjadi 2x lipat. Diabetes itu disebabkan oleh kurangnya atau sama sekali tidak adanya hormon insulin yang dihasilkan oleh pankreas.
b.      Hipertensi
Hipertensi merupakan salah satu faktor resiko utama penyebab terjadinya penyakit jantung. Peningkatan tekanan darah merupakan beban yang berat untuk jantung, sehingga menyebabkan hipertropi ventrikel kiri atau pembesaran ventrikel kiri (faktor miokard). Keadaan ini tergantung dari berat dan lamanya hipertensi.

c.       Obesitas
Obesitas adalah kelebihan jumlah lemak dalam tubuh, obesitas sering didapatkan bersama-sama dengan hipertensi, DM, dan hipertrigliseridemi. Obesitas juga dapat meningkatkan kadar kolesterol dan LDL kolesterol . Resiko penyakit jantung akan jelas meningkat bila berat badan mulai melebihi 20 % dari berat badan ideal. Penderita yang gemuk dengan kadar kolesterol yang tinggi dapat menurunkan kolesterolnya dengan mengurangi berat badan melalui diet yang sehat ataupun menambah olahraga.


2.      Kurang aktif berolahraga / bergerak
Kurang berolahraga dapat meningkatkan resiko penyakit jantung. Hal ini juga dapat dipengaruhi oleh jenis pekerjaan orang tersebut. Sebuah survey pekerja pelabuhan (kuli-kuli) pelabuhan menemukan bahwa mereka yang memiliki pola kerja mengeluarkan tenaga besar berulang kali mempunyai angka peluang mendapat serangan jantung sepertujuh apabila dibandingkan dengan pekerja-pekerja pelabuhan yang pola kerjanya kurang gerak.
Selain itu, sebuah pemeriksaan terhadap kebiasaan-kebiasaan sebagian besar pegawai negeri bahwa mereka yang melakukan gerak badan dengan giat mempunyai angka serangan jantung sepertiga dari mereka yang tidak berolahraga sama sekali. Jadi, apabila kita bekerja hanya di depan meja, maka kita mempunyai peluang dua kali lipat untuk mendapat serangan jantung, dibandingkan apabila melakukan pekerjaan yang lebih aktif.


3.      Kebiasaan merokok
Kebiasaan merokok yang sudah bertahun-tahun merupakan penyebab serangan jantung. Dua unsur asap tembakau yang paling penting yang dapat menimbulkan kerusakan pada jantung adalah nikotin dan karbon monoksida. Jumlah yang diserap tergantung pada jumlah rokok yang diisap dan apakah asapnya dihirup atau tidak. Akibat merokok antara lain:
a.    Jantung berdenyut lebih kencang, dan meningkatkan tekanan darah. Kedua perubahan ini mengakibatkan jantung bekerja lebih keras dan meningkatkan kebutuhan oksigennya.
b.   Dilepaskannya adrenalin dan bahan-bahan serupa cenderung mengakibatkan jantung berdenyut secara tidak teratur.
c.    Mengurangi kemampuan darah untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh. Hal ini disebabkan oleh karbon monoksida yang ada dalam asap rokok dengan kadar sekitar 8 kali lebih tinggi dari pada jumlah maksimum yang diizinkan dalam industry.
d.   Kerusakan dinding arteri koroner disebabkan oleh karbon monoksida.
e.    Meningkatnya sifat lengket lempengan-lempengan (platelet) di dalam darah, yang mempermudah timbulnya penggumpalan dan trombosis.
f.    Meningkatnya kadar protein di dalam darah yang disebut fibrinogen dapat mendorong timbulnya penggumpalan.
 Yang paling penting dan satu-satunya hal yang bermanfaat yang dapat dilakukan untuk mengurangi resiko penyakit jantung adalah dengan berhenti merokok.  

4.      Konsumsi alkohol yang berlebihan
Konsumsi alkohol yang berlebihan berkaitan dengan merokok, meningkatkan tekanan darah dan menaikkan lemak darah, demikian juga menaikkan kebanyakan faktor resiko ringan lainnya. Tidaklah mengherankan, orang yang mengkonsumsi banyak alkohol lebih besar kemungkinannya mengalami serangan jantung.

5.      Stres
Stres merupakan resiko yang menimbulkan serangan jantung, tetapi sangat diremehkan. Ketegangan jiwa, kegembiraan yang berlebihan, atau marah dalam jangka pendek, masing-masing telah terbukti mempercepat timbulnya angina (atau serangan-serangan jantung). Dan dalam jangka panjang, terlalu banyak peristiwa yang menegangkan dalam satu tahun dapat menjadi awal serangan jantung.
Rata-rata, orang yang stres mempunyai tekanan darah yang lebih tinggi dan kadar kolesterol yang lebih tinggi, dengan tentu saja peluang lebih tinggi untuk mengalami serangan jantung lebih dini. Hal ini dikarenakan apabila tubuh dalam keadaan yang menegangkan maka tubuh bereaksi dengan mengeluarkanadrenalin dan kortisol. Zat-zat ini mempunyai akibat meningkatkan denyut jantung, tekanan darah, dan laju pernapasan, menegangkan otot-otot dan menyebabkan mulut terasa kering, melebarkan pupil mata, meningkatkan ketajaman penglihatan, pendengaran dan perhatian.

B.      Upaya yang dapat dilakukan agar terhindar dari Penyakit Jantung
Secara umum, upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan masalah penyakit jantung yaitu:
1.    Pencegahan Primer dan Upaya Promotif
Pencegahan primer dan upaya promotif bertujuan untuk mencegah terjadinya proses patologis yang mendasari penyakit jantung. Pencegahan primer pada penyakit jantung terutama untuk:
a.    mencegah timbulnya aterosklerosis, dengan cara memberantas faktor-faktor risiko.
b.    mencegah timbulnya hipertensi dengan membatasi konsumsi garam.
Kegiatan-kegiatan yang perlu dijalankan untuk pencegahan primer, antara lain adalah :
a.    Melakukan pendidikan dan penyuluhan kepada masyarakat luas mengenai faktor-faktor risiko penyakit jantung koroner.
b.    Meningkatkan pembinaan pola hidup sehat, termasuk di dalamnya kebersihan perorangan dan lingkungan, tidak merokok, memeriksakan tekanan darah secara teratur, makanan seimbang, menjaga berat badan ideal, mengendalikan stres dan olahraga teratur.
c.    Meningkatkan upaya memperbaiki lingkugan hidup.

2.    Pencegahan sekunder dan tersier
Pencegahan sekunder bertujuan untuk mencegah timbulnya serangan ulang atau progresifitas penyakit. Pencegahan tersier bertujuan untuk mencegah kematian atau cacat. Kegiatan-kegiatan yang perlu dijalankan, yaitu:
a.    Pada penyakit jantung:
·      Menyebarluaskan informasi tentang tanda-tanda serangan penyakit jantung.
·      Memperbanyak orang yang mampu melakukan Bantuan HidupDasar (Resusitasi).
b.    Penggunaan obat-obatan dan meneruskan penanggulangan faktor risiko.
c.    Rehabilitasi
Rehabilitasi bertujuan untuk mengembalikan penderita sejauh mungkin ke tingkat kualitas hidup yang setinggi-tingginya yang dapat dicapai. Rehabilitasi mencakup rehabilitasi fisik/medik, dan psikososial yang mencakup kemampuan untuk bekerja dan melakukan kegiatan sosial lainnya.

Secara khusus, berbagai upaya yang dapat dilakukan agar terhindar dari penyakit jantung yaitu:
1.    Pola Makan yang Sehat
a.    Mengurangi makanan lemak, dan cukup hanya dengan ± 30 % dari kebutuhan kalori per hari. Kolesterol, cukup hanya dengan 30 % sehari agar kadar kolesterol dalam darah terkendali antara 180-250 mg. jika kolesterol naik, gunakan obat disertai diet rendah kolesterol.
b.    Tidak mengkonsumsi makanan siap saji (fast food) secara terus menerus.
c.    Makanan sebaiknya dihidangkan bervariasi, yaitu campuran:
·      Sayuran segar, terutama berwarna hijau tua;
·      Buah-buahan, terutama berwarna kuning seperti jeruk;
·      Makanan yang berasal dari biji-bijian yang dikeringkan seperti beras, kacang tanah, kacang buncis atau umbi-umbian, karena semuanya itu mengandung karbohidrat tinggi.
d.   Batasi makan garam hingga 6 gram atau kurang dalam sehari.
e.    Makanlah makanan yang mengandung protein secukupnya, jangan berlebihan.
f.     Hindari makan vitamin dan mineral yang tidak perlu.
g.    Usahakan makanan seimbang dengan aktivitas fisik agar peningkatan berat badan dapat dikendalikan.
h.    Makanlah makanan rendah lemak.
i.      Pilihlah daging yang tidak berlemak. Tetapi sebaiknya diganti dengan daging ayam atau ikan.

2.    Olahraga secara teratur
Dari bukti-bukti yang ada, menunjukkan bahwa gerak badan mengurangi resiko terkena serangan jantung. Gerak badan menolong menetralisir dan membalikkan perubahan-perubahan biokimia. Setelah berolahraga, semua jaringan-jaringan serta permbuluh-pembuluh darah dibersihkan dari produk-produk sampah, aliran darah ke seluruh tubuh menjadi lebih mudah. Untuk menambah muatan gerak badan, kita perlu menjadikan gerak badan serta kebugaran sebagai bagian integral setiap hari. Berikut adalah beberapa saran:
·      Jangan berkendaraan jika jarak yang ditempuh tidak terlalu jauh.
·      Sering melakukan jalan-jalan atau lari pagi untuk membakar lemak dalam tubuh.
·      Sempatkanlah diri anda di akhir pekan untuk berolahraga bersama keluarga atau rekan kerja.

3.    Berhenti merokok
Strategi-strategi yang dapat digunakan agar dapat berhenti merokok yaitu:
a.    Temukanlah masalah-masalah yang menyebabkan anda tetap mengisap rokok seperti akan terkena penyakit jantung, dsb.
b.    Buanglah faktor-faktor pemicu dan tingkah laku pemicu. Ubahlah kegiatan rutin dan jauhi atau kurangi semua faktor dan perilaku yang memicu merokok seperti ketegangan jiwa, marah, minum kopi atau alkohol (sebagai gantinya minumlah air mineral), dan keadaan-keadaan pergaulan serta pesat-pesta dengan para perokok lainnya (jangan menerima apabila ditawari rokok).
c.    Carilah pengganti merokok. Ini barangkali dapat berupa kegiatan-kegiatan atau benda-benda. Olahraga, terutama latihan-latihan pernapasan, serta pergaulan sosial akan menjauhkan perhatian anda dari rokok dan ada banyak kegiatan yang dapat membuat tangan dan mulut tetap sibuk seperti tusuk gigi, makan permen. Pergilah berjalan-jalan setelah makan, pergilah mandi sebelum makan pagi, dan mandilah air hangat pada malam hari.
d.   Carilah dukungan mental dan emosional dari diri anda sendiri dan orang lain. Secara mental, persiapkanlah diri anda untuk berhenti merokok dengan menentukan hari tertentu sebelumnya, kemudian katakanlah kepada orang lain. Mintalah teman-teman dan kerabat anda untuk menolong dalam mengatasi gejala penyapihan atau sakau.
e.    Hadiahilah diri anda sendiri karena tidak merokok. Misalnya, simpanlah uang yang digunakan untuk membeli rokok untuk mentraktir diri sendiri atau teman-teman yang lain.
f.     Buatlah semakin sulit untuk mengisap rokok. Buatlah rokok dan korek anda tidak gampang ditemukan dengan menyembunyikannya, menaruhnya di laci, kantung atau ruangan lainnya.
g.    Gunakanlah taktik-taktik penundaan. Tingkatkanlah waktu antara mengisap rokok: 1 jam pada minggu pertama, 2 jam pada minggu kedua dan seterusnya sampai berhenti merokok.
Selain itu, terdapat pula teknik-teknik lain untuk menolong anda berhenti merokok. Beberapa di antaranya:
·      Terapi Aversi
Dasar teknik ini ialah mengaitkan merokok dengan suatu pengalaman menjijikkan tertentu, misalnya membuat diri anda secara fisik sakit karena merokok terlalu banyak, terdapat pula suatu bahan yang membuat rokok terasa sama sekali tidak enak, atau mengasosiasikan merokok dengan situasi yang tidak menyenangkan.
·      Akupuntur
Akupuntur seringkali menolong bagi para perokok berat yang mengisap lebih dari 20 batang seharinya. Sebatang jarum atau kawat di taruh di daun telinga pada titik akupuntur yang berkaitan dengan paru-paru. Kawat atau jarum itu kemudian diputar dan tindakan ini entah bagaimana tampaknya mengurangi hasrat untuk merokok. Kawat ini dibiarkan di daun telinga sampai 2 minggu dan diputar oleh pemakainya bila bekas perokok itu mempunyai hasrat untuk mulai merokok lagi.


4.    Mengurangi / tidak mengkonsumsi alkohol
Konsumsi alkohol pantas menerima perhatian khusus karena dengan menurunkan konsumsi menjadi 1 atau 2 unit perharinya (1 unit = 0,5 liter bir dengan kadar normal, atau satu gelas anggur, atau 1 sloki jenefer perhari) dapat menghilangkan kebiasaan minum-minuman beralkohol sebagai faktor resiko. Selain itu, dengan cara menganti alkohol dengan air mineral setiap kali ada keinginan untuk minum alkohol.
 
5.    Menghindari stres
Untuk menangani stres, kita harus sepenuhnya memahami apakah stress itu. Untuk mencegah akibat-akibat stress, terutama stres-stres yang buruk (marah dan frustasi):
a.    Analisislah hidup anda sekarang ini, temukanlah stress jangka pendek dan jangka panjangnya dan tentukan seberapa banyak stress yang akan anda tanggung.
b.    Hapuskanlah sebanyak mungkin sumber ketegangan.
c.    Ubahlah tanggapan anda terhadap stres, misalnya jangan sekesar menjadi jengkel, lakukanlah sesuatu yang konstruktif seperti ganti pekerjaan, ubah kebiasaan waktu senggang dan pandangan hidup anda.
d.   Gunakanlah teknik-teknik relaksasi untuk mengatasi stres.
Selain mencegah akibat-akibat stress, kita juga perlu mengetahui bagaimana menghilangkan sumber stress, seperti:
·      Tentukanlah sasaran-sasaran nyata anda (barangkali sangat sedikit). Ini tidaklah mudah karena kebanyakan orang terbiasa mengerjakan apa yang ada di depan mata mereka, bukannya menentukan masalah utama dan kemudian menyelesaikannya. Banyak persoalan sesungguhnya berada di kepala anda sendiri dan kepala orang lain.
·      Urutkanlah kegiatan-kegiatan menurut prioritasnya dan lakukanlah hal yang paling penting terlebih dahulu.
·      Rencanakanlah secara realistis dan tentukanlah batas-batas waktu yang masuk akal bagi sumber-sumber waktu, energi, dan uang yang tersedia.
·      Pusatkanlah perhatian sepenuhnya, dan nikmatilah melakukan suatu hal dalam waktu tertentu.
·      Pastikanlah bahwa hidup anda seimbang. Sediakanlah waktu yang cukup bagi keluarga dan sahabat-sahabat, untuk latihan, hobi dan waktu bebas yang tidak terisi.
·      Jangan mencoba melakukan segala sesuatu sendiri. Mintalah dukungan orang-orang lain di rumah dan di kantor. Bahaslah masalahnya, sampaikanlah kesulitan-kesulitannya, tentukanlah batas-batas waktu dan tinjaulah kemajuannya secara teratur. Kemudian biarkanlah orang lain melanjutkannya, dan jangan terlalu banyak mengecam.
·      Kenalilah keterbatasan-keterbatasan anda sendiri. Jangan mencoba untuk menjadi superman atau wonder woman.
·      Belajarlah dari kesalahan-kesalahan dan kekeliruan anda sendiri maupun orang lain sebelum menjadi kesalahan anda sendiri.
·      Berilah diri anda liburan secara teratur, berilah istirahat yang cukup, waktu makan yang cukup dan cukup tidur.
·      Persiapkanlah dan cegahlah keadaan-keadaan yang menimbulkan stres.
·      Usahakanlah sebaik mungkin, tetapi kalau anda gagal jangan terlalu cemas dan jangan terlalu menyalahkan diri anda sendiri.
·      Analisislah tingkah laku anda, dan jangan menjadi tegang bila anda merasa tidak enak, canggung, kecewa, atau tidak berdaya. Sebaliknya, cobalah untuk menemukan cara lain guna mengatasi perasaan-perasaan anda yang kuat tetapi negatif.
·      Terimalah hidup anda sebagaimana adanya, yang buruk maupun yang baik.
·      Gunakanlah teknik-teknik relaksasi alami, dan jadikanlah teknik-teknik itu sebagai bagian integral hari anda dan cegahlah penyembuhan kilat khas abad ke-20 untuk menghilangkan stress misalnya obat-obat penenang, merokok dan alkohol.





DAFTAR PUSTAKA
Indomedia, 2001, http://www.indomedia.com/intisari/2001/Sept/warna_rokok.htm, diakses tanggal 16 Desember 2008.


Kompas, 2004, http://www.kompas.com/kesehatan/news/0604/09/194927.htm, diakses tanggal 15 Desember 2008.

Margatan Arcole, 1995. Isu tentang Pola Hidup Sehat. Rineka Cipta: Solo.

Payne Mark, 1995. Kiat Menghindari Penyakit Jantung. PT. Gramedia: Jakarta.


Wordpress, 2005, http://wordpress.com/tag/kandungan-rokok/feed/.htm, diakses tanggal 15 Desember 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BAKU MUTU UDARA AMBIENT DAN DAMPAK PENCEMARAN UDARA TERHADAP GANGGUAN KESEHATAN

       Baku mutu udara ambient adalah batas kadar yang diperbolehakan bagi zat atau bahan pencemar yang ada di udara, namun tidak menimbu...