Senin, 25 Juni 2012

BAKU MUTU UDARA AMBIENT DAN DAMPAK PENCEMARAN UDARA TERHADAP GANGGUAN KESEHATAN

       Baku mutu udara ambient adalah batas kadar yang diperbolehakan bagi zat atau bahan pencemar yang ada di udara, namun tidak menimbulkan gangguan terhadap makhluk hidup, tumbuh – tumbuhan dan atau benda. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 Tangal 26 Mei 1999 Baku Mutu Udara Ambien Nasional, menyatakan bahwa kadar SO2, NO2, H2S, CO dan PM10 di udara yang memenuhi syarat berturut-turut adalah tidak melebihi dari 900 μg/m3, 400 μg/m3, 30.000 μg/m3, 150 μg/m3. Sedangkan menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 50 Tahun 1996 Tentang Baku Mutu Tingkat Kebauan Kadar H2 S di udara yang memenuhi syarat adalah tidak melebihi dari 0,02 ppm.
Paparan udara yang mengandung polutan dapat memberikan dampak negatif terhadap kesehatan manusia. Perjalanan polutan dari sumber pencemar sampai timbulnya suatu penyakit terhadap manusia dan masyarakat dapat dilihat dari teori simpul kejadian penyakit. Menurut Achmadi (2005) gangguan kesehatan terhadap seseorang atau masyarakat disebabkan oleh adanya agen penyakit yang sampai pada tubuhnya. Agen yang berasal dari sumbernya menyebar melalui simpul media atau wahana yang meliputi udara, air, tanah, makanan dan vektor atau manusia itu sendiri. Setelah agen sampai pada tubuh manusia kemudian berinteraksi dan pada akhirnya memberikan dampak sakit mulai dari yang ringan sampa berat.
Perjalanan agen dari sumber sampai menimbulkan penyakit dapat dilihat pada gambar berikut:
Bibit penyakit yang berasal dari sumbernya (simpul A) menjalar melalui media yang ada di lingkungan (simpul B) yang disebut ambien. Selanjutnya sampai ditubuh manusia (simpul C) kuman tersebut melekat (adsorbsi) dan meresa masuk (absorbsi) yang akhirnya muncul sakit atau sehat (simpul D).
Menurut WHO (1997) dampak pencemaran udara terhadap kesehatan manusia tergantung pada jenis bahan pencemar dan efeknya terhadap masing-masing individu berbeda-beda. Secara umum, efek dari bahan pencemar adalah gangguan fungsi paru dan sistem pernapasan.

 

SUMBER PENCEMAR UDARA

Sumber pencemaran dapat merupakan kegiatan yang bersifat alami (natural) dan aktivitas manusia (kegiatan antropogenik). Contoh sumber alami adalah akibat letusan gunung berapi, kebakaran hutan, dekomposisi biotik, debu, spora tumbuhan dan lain sebagainya, pencemaran udara akibat aktivitas manusia, secara kuantitatif sering lebih besar. Untuk kategori ini sumber-sumber pencamaran dibagi dalam pencemaran akibat aktivitas transportasi, industri, dari persampahan, baik akibat proses dekomposisi ataupun pembakaran dan rumah tangga (Soedomo, 2001).
1.        Transportasi
Kegiatan transportasi memberikan kontribusi sekitar 70% terhadap pencemaran udara di kota-kota besar. Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor dari tahun ke tahun mengakibatkan penurunan kualitas udara ambien yang diakibatkan gas buang yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor tersebut (Anonim, 2008).
2.        Industri
Salah satu penyebab meningkatnya pencemaran udara di Indonesia adalah industrialisasi yang tumbuh dengan cepat tetapi tidak diikuti dengan pengendalian pencemaran yang memadai dan efisien dalam penggunaan bahan bakar. Pembakaran bahan bakar untuk berbagai kegiatan industri termasuk pembangkit listrik, industri kimia dan produk lainnya, pengolahan logam, insenerasi dan penggunaan bahan bakar industri merupakan sumber pencemar industri yang utama (Anonim, 2008).
Penggunaan bahan baku, proses dan sisa pembakaran industri berpotensi menghasilkan limbah gas dan partikel. Pada saat pengolahan awal, limbah gas maupun partikel timbul karena perlakuan bahan-bahan sebelum diproses lanjut. Limbah yang terjadi disebabkan karena reaksi kimia, kebocoran gas dan penghancuran bahan-bahan. Pada saat proses pengolahan gas juga timbul sebagai akibat reaksi kimia maupun fisika. Adakalanya limbah yang terjadi sulit untuk dihindari sehingga harus dilepas ke udara (Kristanto, 2004).
3.        Domestik
Masih banyak penduduk yang menggunakan kayu bakar untuk mengolah makanan / memasak dan menimbulkan asap yang masuk ke  udara ambien sehingga menyebabkan pencemaran udara. Aktivitas domestik dan penggunaan bahan bakar untuk keperluan rumah tangga dapat mengemisikan NOx, partikulat, CO dan senyawa organik yang mudah menguap (Soedomo, 2001). 


DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2008. Sampah Sumbang Laju Perubahan Iklim Global, Jakarta: Antara News
Kristanto, P., 2004. Ekologi Industri. Andi Offset, Yogyakarta.
Sodeomo, M., 2001. Pencemaran Udara. Institut Teknologi Bandung, Bandung.

BAKU MUTU UDARA AMBIENT DAN DAMPAK PENCEMARAN UDARA TERHADAP GANGGUAN KESEHATAN

       Baku mutu udara ambient adalah batas kadar yang diperbolehakan bagi zat atau bahan pencemar yang ada di udara, namun tidak menimbu...