Pada musim penghujan ini, kita patut waspada terhadap Leptospirosis, sebab pada musim penghujan penyebaran penyakit leptospirosis ini sangat mudah yang disaranai oleh air yang tergenang. Leptospirosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman leptospira patogen, leptospira (sejenis cacing) berbentuk seperti spiral dengan ukuran 0,1 mm x 6 - 20 mm, tetapi lebih besar dari bakteri dan virus. Penyakit ini dapat ditularkan kepada manusia melalui air atau tanah yang tercemar urin hewan (khususnya urin tikus) yang mengandung leptospira. Kuman tersebut masuk ke dalam tubuh manusia melalui kulit yang terluka atau melalui selaput lendir mata, selaput lendir di mulut, saluran pernafasan.
Manusia juga bisa terinfeksi leptospirosis melalui makanan, penularan pada makanan yaitu, jika tangan tidak dibasuh sebelum memegang makanan, kuman pada kencing tikus yang terbawa air banjir memasuki rumah dapat mencemari jemari tangan. Dengan cara begitu kuman leptospira memasuki tubuh manusia. Bisa juga terjadi, pada makanan dan minuman yang sudah tercemar kencing tikus berpenyakit. Makanan minuman di gudang, di warung-warung, supermarket, dan dapur berpeluang dikencingi tikus. Jika air seni tikusnya mengandung bakteri leptospira, maka air seni tersebut mencemari makanan minuman tersebut dan akan menularkan penyakitnya. Jika tidak secara langsung tertelan atau terminum, kemungkinan air seni yang mencemari tutup minuman kaleng tersebut dapat masuk kedalam tubuh kita melalui kebiasaan kita yang sering menenggak langsung minuman kaleng setelah membuka tutup kaleng minuman tanpa membersihkannya lebih dulu. Hal ini berarti bahwa air seni yang berkuman leptospira di penutup kaleng itu langsung tertelan. Kemungkinan lain juga bisa terjadi pada gula pasir. Jika karung goni gula pasir juga dikencingi tikus berpenyakit, dan itu bisa terjadi semasih di gudang, ada bagian gula pasir yang tercemar kuman leptospira. Kalau gula pasir berkuman ini dikonsumsi mentah bisa berpotensi menimbulkan leptospirosis.
Penderita leptospirosis pada stadium mengalami demam tinggi,menggigil, sakit kepala, malaise, muntah, konjungtivitis, mencret-mencret, rasa nyeri otot betis dan punggung. Jika betisnya disentuh pasti kesakitan. Gejala itu akan tampak antara empat sampai sepuluh hari setelah tertular. Gejala-gejala ini akan tampak antara 4-9 hari.
Kemudian pada stadium kedua, parasit ini membentuk antibodi dalam tubuh penderita, dengan indikasi klinis yang lebih berat dari pada stadium awal. Stadium ini terjadi antara minggu kedua dan keempat. Jika makin parah efeknya akan ke mana-mana seperti pada ginjal (akan mengakibatkan gagal ginjal),jantung yang terkena akan berdebar tidak teratur, membengkak dan gagal jantung. Pembuluh darah mengalami kebocoran dan akibatnya di saluran pernapasan, saluran pencernaan, dan saluran genitilia terjadi pendarahan. Jika makin parah efeknya akan ke hati, ginjal, paru-paru, pembuluh darah, pendarahan dan pada kehamilan.
Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit ini yaitu:
Menjaga kebersihan lingkungan
Menyimpan makanan dan minuman dengan baik agar terhindar dari tikus
Mencuci tangan dengan sabun sebelum makan
Mencuci tangan, kaki serta bagian tubuh lainnya dengan sabun setelah bekerja di sawah / kebun / sampah / tanah / selokan dan tempat-tempat yang tercemar lainnya
Melindungi pekerja yang berisiko tinggi terhadap leptospirosis (petugas kebersihan, petani, petugas pemotong hewan, dan lain-lain) dengan menggunakan sepatu bot dan sarung tangan
Membersihkan tempat-tempat air dan kolam renang
Menghindari pencemaran oleh tikus dengan selalu menjaga kebersihan
Melakukan desinfeksi terhadap tempat-tempat tertentu yang tercemar oleh tikus