A.
Gaya Hidup yang tidak
Sehat pada Masyarakat terhadap Penyakit Jantung
Penyakit
jantung adalah penyakit yang mengganggu sistem pembuluh darah atau lebih
tepatnya menyerang jantung dan urat-urat darah, beberapa contoh penyakit
jantung seperti penyakit jantung koroner, serangan jantung, sakit di dada
(biasa disebut "angina") dan penyakit jantung rematik.
Penyakit jantung koroner merupakan yang paling tertinggi yang di derita
orang-orang. Penyakit ini menyerang pembuluh darah dan dapat menyebabkan
serangan jantung.
Penyakit
Jantung sangat erat kaitannya dengan perilaku dan kebiasaan (gaya hidup)
masyarakat. Modernisasi telah menyebabkan lapisan masyarakat tertentu menempuh
gaya hidup dengan ciri-ciri pola makan yang tidak sehat (fast food)
yang dapat menyebabkan obesitas, diabetes dan hipertensi, kurang aktif
berolahraga / bergerak, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol yang berlebihan dan
stress dapat memicu terjadinya penyakit jantung lebih dini.
1.
Pola makan yang tidak
sehat
Mengkonsumsi
makanan dari restoran fast food, terutama yang menyediakan menu Western Style,
semakin sering ditemukan di masyarakat kota-kota besar. Selain jumlah outlet
(gerai) restoran-restoran tersebut semakin banyak di berbagai penjuru kota,
menu fast food umumnya cepat dalam penyajian. Menurut hasil penelitian yang
dilakukan oleh Health Education Authority, usia 15-34 tahun adalah konsumen
terbanyak yang memilih menu fast food. Walaupun di Indonesia belum ada data
pasti, keadaan tersebut dapat dipakai sebagai cermin dalam tatanan masyarakat
kita, bahwa rentang usia tersebut adalah golongan pelajar dan pekerja muda.
Di
kota besar banyak ditemukan konsumen yang memilih menu fast food, karena
keterbatasan waktu maupun fasilitas untuk menyiapkan makanannya sendiri. Selain
itu pada kalangan tertentu mengkonsumsi fast food juga menjadi bagian dari gaya
hidup. Dengan kebiasaan mengkonsumsi fast food, dapat membuat orang menjadi
ketagihan. Hal ini dikarenakan makanan yang disajikan restoran-restoran
tersebut berkadar lemak tinggi dan banyak mengandung penyedap rasa yang dapat
menyebakan gangguan kesehatan seperti kegemukan (obesitas), menderita tekanan
darah tinggi dan kolesterol.
a.
Diabetes
Diabetes
sangat meningkatkan resiko serangan jantung, terutama pada kaum wanita. Penelitian
menunjukkan laki-laki yang menderita DM resiko penyakit jantung 50 % lebih
tinggi daripada orang normal, sedangkan pada perempuaan resikonya menjadi 2x
lipat. Diabetes itu disebabkan oleh kurangnya atau sama sekali tidak adanya
hormon insulin yang dihasilkan oleh pankreas.
b.
Hipertensi
Hipertensi
merupakan salah satu faktor resiko utama penyebab terjadinya penyakit jantung.
Peningkatan tekanan darah merupakan beban yang berat untuk jantung, sehingga
menyebabkan hipertropi ventrikel kiri atau pembesaran ventrikel kiri (faktor
miokard). Keadaan ini tergantung dari berat dan lamanya hipertensi.
c.
Obesitas
Obesitas
adalah kelebihan jumlah lemak dalam tubuh, obesitas sering didapatkan
bersama-sama dengan hipertensi, DM, dan hipertrigliseridemi. Obesitas juga
dapat meningkatkan kadar kolesterol dan LDL kolesterol . Resiko penyakit
jantung akan jelas meningkat bila berat badan mulai melebihi 20 % dari berat
badan ideal. Penderita yang gemuk dengan kadar kolesterol yang tinggi dapat
menurunkan kolesterolnya dengan mengurangi berat badan melalui diet yang sehat
ataupun menambah olahraga.
2.
Kurang aktif
berolahraga / bergerak
Kurang
berolahraga dapat meningkatkan resiko penyakit jantung. Hal ini juga dapat
dipengaruhi oleh jenis pekerjaan orang tersebut. Sebuah survey pekerja
pelabuhan (kuli-kuli) pelabuhan menemukan bahwa mereka yang memiliki pola kerja
mengeluarkan tenaga besar berulang kali mempunyai angka peluang mendapat
serangan jantung sepertujuh apabila dibandingkan dengan pekerja-pekerja
pelabuhan yang pola kerjanya kurang gerak.
Selain
itu, sebuah pemeriksaan terhadap kebiasaan-kebiasaan sebagian besar pegawai
negeri bahwa mereka yang melakukan gerak badan dengan giat mempunyai angka
serangan jantung sepertiga dari mereka yang tidak berolahraga sama sekali.
Jadi, apabila kita bekerja hanya di depan meja, maka kita mempunyai peluang dua
kali lipat untuk mendapat serangan jantung, dibandingkan apabila melakukan
pekerjaan yang lebih aktif.
3.
Kebiasaan merokok
Kebiasaan merokok yang sudah bertahun-tahun
merupakan penyebab serangan jantung. Dua unsur asap tembakau yang paling
penting yang dapat menimbulkan kerusakan pada jantung adalah nikotin dan karbon
monoksida. Jumlah yang diserap tergantung pada jumlah rokok yang diisap dan
apakah asapnya dihirup atau tidak. Akibat merokok antara lain:
a. Jantung berdenyut lebih kencang, dan meningkatkan
tekanan darah. Kedua perubahan ini mengakibatkan jantung bekerja lebih keras
dan meningkatkan kebutuhan oksigennya.
b. Dilepaskannya adrenalin dan bahan-bahan serupa
cenderung mengakibatkan jantung berdenyut secara tidak teratur.
c. Mengurangi kemampuan darah untuk membawa oksigen ke
seluruh tubuh. Hal ini disebabkan oleh karbon monoksida yang ada dalam asap
rokok dengan kadar sekitar 8 kali lebih tinggi dari pada jumlah maksimum yang
diizinkan dalam industry.
d. Kerusakan dinding arteri koroner disebabkan oleh
karbon monoksida.
e. Meningkatnya sifat lengket lempengan-lempengan
(platelet) di dalam darah, yang mempermudah timbulnya penggumpalan dan
trombosis.
f. Meningkatnya kadar protein di dalam darah yang
disebut fibrinogen dapat mendorong timbulnya penggumpalan.
Yang paling
penting dan satu-satunya hal yang bermanfaat yang dapat dilakukan untuk
mengurangi resiko penyakit jantung adalah dengan berhenti merokok.
4.
Konsumsi alkohol yang
berlebihan
Konsumsi alkohol yang berlebihan berkaitan dengan
merokok, meningkatkan tekanan darah dan menaikkan lemak darah, demikian juga
menaikkan kebanyakan faktor resiko ringan lainnya. Tidaklah mengherankan, orang
yang mengkonsumsi banyak alkohol lebih besar kemungkinannya mengalami serangan
jantung.
5.
Stres
Stres merupakan resiko yang menimbulkan serangan
jantung, tetapi sangat diremehkan. Ketegangan jiwa, kegembiraan yang
berlebihan, atau marah dalam jangka pendek, masing-masing telah terbukti
mempercepat timbulnya angina (atau serangan-serangan jantung). Dan dalam jangka
panjang, terlalu banyak peristiwa yang menegangkan dalam satu tahun dapat
menjadi awal serangan jantung.
Rata-rata, orang yang stres mempunyai tekanan darah
yang lebih tinggi dan kadar kolesterol yang lebih tinggi, dengan tentu saja
peluang lebih tinggi untuk mengalami serangan jantung lebih dini. Hal ini
dikarenakan apabila tubuh dalam keadaan yang menegangkan maka tubuh bereaksi
dengan mengeluarkanadrenalin dan kortisol. Zat-zat ini mempunyai akibat
meningkatkan denyut jantung, tekanan darah, dan laju pernapasan, menegangkan
otot-otot dan menyebabkan mulut terasa kering, melebarkan pupil mata,
meningkatkan ketajaman penglihatan, pendengaran dan perhatian.
B.
Upaya yang dapat
dilakukan agar terhindar dari Penyakit Jantung
Secara umum, upaya-upaya pencegahan dan
penanggulangan masalah penyakit jantung yaitu:
1.
Pencegahan Primer dan
Upaya Promotif
Pencegahan
primer dan upaya promotif bertujuan untuk mencegah terjadinya proses patologis
yang mendasari penyakit jantung. Pencegahan primer pada penyakit jantung
terutama untuk:
a.
mencegah timbulnya
aterosklerosis, dengan cara memberantas faktor-faktor risiko.
b.
mencegah timbulnya
hipertensi dengan membatasi konsumsi garam.
Kegiatan-kegiatan
yang perlu dijalankan untuk pencegahan primer, antara lain adalah :
a.
Melakukan pendidikan
dan penyuluhan kepada masyarakat luas mengenai faktor-faktor risiko penyakit
jantung koroner.
b.
Meningkatkan pembinaan
pola hidup sehat, termasuk di dalamnya kebersihan perorangan dan lingkungan,
tidak merokok, memeriksakan tekanan darah secara teratur, makanan seimbang,
menjaga berat badan ideal, mengendalikan stres dan olahraga teratur.
c.
Meningkatkan upaya
memperbaiki lingkugan hidup.
2. Pencegahan
sekunder dan tersier
Pencegahan
sekunder bertujuan untuk mencegah timbulnya serangan ulang atau progresifitas
penyakit. Pencegahan tersier bertujuan untuk mencegah kematian atau cacat. Kegiatan-kegiatan
yang perlu dijalankan, yaitu:
a.
Pada penyakit jantung:
· Menyebarluaskan
informasi tentang tanda-tanda serangan penyakit jantung.
· Memperbanyak
orang yang mampu melakukan Bantuan HidupDasar (Resusitasi).
b. Penggunaan
obat-obatan dan meneruskan penanggulangan faktor risiko.
c. Rehabilitasi
Rehabilitasi
bertujuan untuk mengembalikan penderita sejauh mungkin ke tingkat kualitas
hidup yang setinggi-tingginya yang dapat dicapai. Rehabilitasi mencakup
rehabilitasi fisik/medik, dan psikososial yang mencakup kemampuan untuk bekerja
dan melakukan kegiatan sosial lainnya.
Secara khusus, berbagai upaya yang dapat dilakukan
agar terhindar dari penyakit jantung yaitu:
1. Pola Makan yang Sehat
a.
Mengurangi makanan
lemak, dan cukup hanya dengan ± 30 % dari kebutuhan kalori per hari.
Kolesterol, cukup hanya dengan 30 % sehari agar kadar kolesterol dalam darah
terkendali antara 180-250 mg. jika kolesterol naik, gunakan obat disertai diet
rendah kolesterol.
b.
Tidak mengkonsumsi
makanan siap saji (fast food) secara
terus menerus.
c.
Makanan sebaiknya
dihidangkan bervariasi, yaitu campuran:
· Sayuran
segar, terutama berwarna hijau tua;
· Buah-buahan,
terutama berwarna kuning seperti jeruk;
· Makanan
yang berasal dari biji-bijian yang dikeringkan seperti beras, kacang tanah,
kacang buncis atau umbi-umbian, karena semuanya itu mengandung karbohidrat
tinggi.
d.
Batasi makan garam
hingga 6 gram atau kurang dalam sehari.
e.
Makanlah makanan yang
mengandung protein secukupnya, jangan berlebihan.
f.
Hindari makan vitamin
dan mineral yang tidak perlu.
g.
Usahakan makanan
seimbang dengan aktivitas fisik agar peningkatan berat badan dapat
dikendalikan.
h.
Makanlah makanan rendah
lemak.
i.
Pilihlah daging yang
tidak berlemak. Tetapi sebaiknya diganti dengan daging ayam atau ikan.
2. Olahraga secara teratur
Dari
bukti-bukti yang ada, menunjukkan bahwa gerak badan mengurangi resiko terkena
serangan jantung. Gerak badan menolong menetralisir dan membalikkan
perubahan-perubahan biokimia. Setelah berolahraga, semua jaringan-jaringan
serta permbuluh-pembuluh darah dibersihkan dari produk-produk sampah, aliran
darah ke seluruh tubuh menjadi lebih mudah. Untuk menambah muatan gerak badan,
kita perlu menjadikan gerak badan serta kebugaran sebagai bagian integral
setiap hari. Berikut adalah beberapa saran:
· Jangan
berkendaraan jika jarak yang ditempuh tidak terlalu jauh.
· Sering
melakukan jalan-jalan atau lari pagi untuk membakar lemak dalam tubuh.
· Sempatkanlah
diri anda di akhir pekan untuk berolahraga bersama keluarga atau rekan kerja.
3. Berhenti merokok
Strategi-strategi
yang dapat digunakan agar dapat berhenti merokok yaitu:
a.
Temukanlah
masalah-masalah yang menyebabkan anda tetap mengisap rokok seperti akan terkena
penyakit jantung, dsb.
b.
Buanglah faktor-faktor
pemicu dan tingkah laku pemicu. Ubahlah kegiatan rutin dan jauhi atau kurangi
semua faktor dan perilaku yang memicu merokok seperti ketegangan jiwa, marah,
minum kopi atau alkohol (sebagai gantinya minumlah air mineral), dan
keadaan-keadaan pergaulan serta pesat-pesta dengan para perokok lainnya (jangan
menerima apabila ditawari rokok).
c.
Carilah pengganti
merokok. Ini barangkali dapat berupa kegiatan-kegiatan atau benda-benda.
Olahraga, terutama latihan-latihan pernapasan, serta pergaulan sosial akan menjauhkan
perhatian anda dari rokok dan ada banyak kegiatan yang dapat membuat tangan dan
mulut tetap sibuk seperti tusuk gigi, makan permen. Pergilah berjalan-jalan
setelah makan, pergilah mandi sebelum makan pagi, dan mandilah air hangat pada
malam hari.
d.
Carilah dukungan mental
dan emosional dari diri anda sendiri dan orang lain. Secara mental,
persiapkanlah diri anda untuk berhenti merokok dengan menentukan hari tertentu
sebelumnya, kemudian katakanlah kepada orang lain. Mintalah teman-teman dan
kerabat anda untuk menolong dalam mengatasi gejala penyapihan atau sakau.
e.
Hadiahilah diri anda
sendiri karena tidak merokok. Misalnya, simpanlah uang yang digunakan untuk
membeli rokok untuk mentraktir diri sendiri atau teman-teman yang lain.
f.
Buatlah semakin sulit
untuk mengisap rokok. Buatlah rokok dan korek anda tidak gampang ditemukan
dengan menyembunyikannya, menaruhnya di laci, kantung atau ruangan lainnya.
g.
Gunakanlah
taktik-taktik penundaan. Tingkatkanlah waktu antara mengisap rokok: 1 jam pada
minggu pertama, 2 jam pada minggu kedua dan seterusnya sampai berhenti merokok.
Selain
itu, terdapat pula teknik-teknik lain untuk menolong anda berhenti merokok.
Beberapa di antaranya:
· Terapi
Aversi
Dasar
teknik ini ialah mengaitkan merokok dengan suatu pengalaman menjijikkan
tertentu, misalnya membuat diri anda secara fisik sakit karena merokok terlalu
banyak, terdapat pula suatu bahan yang membuat rokok terasa sama sekali tidak
enak, atau mengasosiasikan merokok dengan situasi yang tidak menyenangkan.
· Akupuntur
Akupuntur
seringkali menolong bagi para perokok berat yang mengisap lebih dari 20 batang
seharinya. Sebatang jarum atau kawat di taruh di daun telinga pada titik
akupuntur yang berkaitan dengan paru-paru. Kawat atau jarum itu kemudian
diputar dan tindakan ini entah bagaimana tampaknya mengurangi hasrat untuk
merokok. Kawat ini dibiarkan di daun telinga sampai 2 minggu dan diputar oleh
pemakainya bila bekas perokok itu mempunyai hasrat untuk mulai merokok lagi.
4. Mengurangi / tidak
mengkonsumsi alkohol
Konsumsi
alkohol pantas menerima perhatian khusus karena dengan menurunkan konsumsi
menjadi 1 atau 2 unit perharinya (1 unit = 0,5 liter bir dengan kadar normal,
atau satu gelas anggur, atau 1 sloki jenefer perhari) dapat menghilangkan
kebiasaan minum-minuman beralkohol sebagai faktor resiko. Selain itu, dengan
cara menganti alkohol dengan air mineral setiap kali ada keinginan untuk minum
alkohol.
5. Menghindari stres
Untuk
menangani stres, kita harus sepenuhnya memahami apakah stress itu. Untuk
mencegah akibat-akibat stress, terutama stres-stres yang buruk (marah dan
frustasi):
a.
Analisislah hidup anda
sekarang ini, temukanlah stress jangka pendek dan jangka panjangnya dan
tentukan seberapa banyak stress yang akan anda tanggung.
b.
Hapuskanlah sebanyak
mungkin sumber ketegangan.
c.
Ubahlah tanggapan anda
terhadap stres, misalnya jangan sekesar menjadi jengkel, lakukanlah sesuatu
yang konstruktif seperti ganti pekerjaan, ubah kebiasaan waktu senggang dan pandangan
hidup anda.
d.
Gunakanlah
teknik-teknik relaksasi untuk mengatasi stres.
Selain
mencegah akibat-akibat stress, kita juga perlu mengetahui bagaimana
menghilangkan sumber stress, seperti:
· Tentukanlah
sasaran-sasaran nyata anda (barangkali sangat sedikit). Ini tidaklah mudah
karena kebanyakan orang terbiasa mengerjakan apa yang ada di depan mata mereka,
bukannya menentukan masalah utama dan kemudian menyelesaikannya. Banyak
persoalan sesungguhnya berada di kepala anda sendiri dan kepala orang lain.
· Urutkanlah
kegiatan-kegiatan menurut prioritasnya dan lakukanlah hal yang paling penting
terlebih dahulu.
· Rencanakanlah
secara realistis dan tentukanlah batas-batas waktu yang masuk akal bagi
sumber-sumber waktu, energi, dan uang yang tersedia.
· Pusatkanlah
perhatian sepenuhnya, dan nikmatilah melakukan suatu hal dalam waktu tertentu.
· Pastikanlah
bahwa hidup anda seimbang. Sediakanlah waktu yang cukup bagi keluarga dan
sahabat-sahabat, untuk latihan, hobi dan waktu bebas yang tidak terisi.
· Jangan
mencoba melakukan segala sesuatu sendiri. Mintalah dukungan orang-orang lain di
rumah dan di kantor. Bahaslah masalahnya, sampaikanlah kesulitan-kesulitannya,
tentukanlah batas-batas waktu dan tinjaulah kemajuannya secara teratur.
Kemudian biarkanlah orang lain melanjutkannya, dan jangan terlalu banyak
mengecam.
· Kenalilah
keterbatasan-keterbatasan anda sendiri. Jangan mencoba untuk menjadi superman
atau wonder woman.
· Belajarlah
dari kesalahan-kesalahan dan kekeliruan anda sendiri maupun orang lain sebelum
menjadi kesalahan anda sendiri.
· Berilah
diri anda liburan secara teratur, berilah istirahat yang cukup, waktu makan
yang cukup dan cukup tidur.
· Persiapkanlah
dan cegahlah keadaan-keadaan yang menimbulkan stres.
· Usahakanlah
sebaik mungkin, tetapi kalau anda gagal jangan terlalu cemas dan jangan terlalu
menyalahkan diri anda sendiri.
· Analisislah
tingkah laku anda, dan jangan menjadi tegang bila anda merasa tidak enak,
canggung, kecewa, atau tidak berdaya. Sebaliknya, cobalah untuk menemukan cara
lain guna mengatasi perasaan-perasaan anda yang kuat tetapi negatif.
· Terimalah
hidup anda sebagaimana adanya, yang buruk maupun yang baik.
· Gunakanlah
teknik-teknik relaksasi alami, dan jadikanlah teknik-teknik itu sebagai bagian
integral hari anda dan cegahlah penyembuhan kilat khas abad ke-20 untuk
menghilangkan stress misalnya obat-obat penenang, merokok dan alkohol.
DAFTAR PUSTAKA
Indomedia, 2001, http://www.indomedia.com/intisari/2001/Sept/warna_rokok.htm, diakses tanggal 16 Desember
2008.
Kalbe Farma, 2003, http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/22_Pencegahandan PenanggulanganPenyakitJantungdiIndonesia.pdf/22.html¸ diakses tanggal 15 Desember
2008.
Kompas, 2004, http://www.kompas.com/kesehatan/news/0604/09/194927.htm, diakses tanggal 15 Desember
2008.
Margatan Arcole, 1995. Isu tentang Pola Hidup Sehat. Rineka
Cipta: Solo.
Payne Mark, 1995. Kiat Menghindari Penyakit Jantung. PT.
Gramedia: Jakarta.
Usu Library, 2005, http://209.85.175.104/search?q=cache:RW8a_8LqqEEJ:library. usu.ac.id/download/fk/gizibahri10.pdf+pengaruh+kebiasaan+tidak+sehat+terhadap+penyakit+jantung&hl=
id&ct=clnk&cd=27&gl=id, diakses tanggal 15 Desember 2008.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar