Sabtu, 21 Januari 2012

PENYAKIT KRONIS PADA PETANI AKIBAT KERACUNAN PESTISIDA

       Berbagai penyakit kronis akibat keracunan pestisida pada petani banyak terjadi saat ini. Angka kejadian keracunan pestisida di beberapa daerah di Indonesia sangat tinggi. Berdasarkan hasil pemantauan cholinesterase darah terhadap 347 pekerja di bidang pertanian di Jawa Tengah di temukan 23,64% pekerja keracunan sedang dan 35,73 keracunan berat. Departemen Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 1989 melaporkan bahwa di Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah telah terjadi kasus keracunan pestisida sebesar 42,2% yang menimbulkan berbagai penyakit kronis terhadap para petani. Aktivitas cholinesterase di pengaruhi oleh faktor-faktor: tingkat bahaya suatu zat kimia, lama pemaparan, konsentrasi, respon individu, seringnya (intensitas) petani menggunakan pestisida di lahan pertanian. Hampir semua penyakit kronis yang diderita oleh petani di akibatkan oleh penggunaan pestisida semprot yang dilepas ke udara, yang apabila dihirup melalui hidung dan masuk melalui mulut maka zat-zat beracun tersebut dapat masuk ke paru-paru dan merusaknya, dan dengan cepat pestisida masuk ke dalam darah dan menyebar racun ke seluruh tubuh.
        Beberapa gejala seseorang yang mengidap penyakit kronis berupa: kehilangan berat badan, sering merasa lemah, batuk terus-menerus atau batuk darah, luka yang sulit sembuh, tangan dan kaki mati rasa, kehilangan keseimbangan tubuh, penglihatan kabur, detak jantung terlalu cepat atau terlalu lambat, emosi yang mudah berubah, kebingungan, sering lupa, dan sulit konsentrasi. Beberapa dampak penyakit kronis akibat pestisida yaitu: 1) Kerusakan paru-paru: Orang yang terpapar oleh pestisida bisa mengalami batuk yang tidak juga sembuh, atau merasa sesak di dada. Ini semua merupakan gejala penyakit bronkitis, asma, atau penyakit paru-paru lainnya. Kerusakan paru-paru yang sudah berlangsung lama dapat mengarah pada kanker paru-paru; 2) Kanker: Mereka yang terpapar pestisida mempunyai kemungkinan lebih besar untuk mengidap kanker dibanding orang lain. Karena ratusan racun yang terkandung dalam pestisida dan bahan-bahan lainnya diketahui sebagai penyebab kanker; dan masih banyak lagi pestisida lain yang belum diteliti. Penyakit kanker yang paling banyak terjadi akibat pestisida adalah kanker darah (leukemia), lim­foma non-Hodgkins, dan kanker otak; 3) Kerusakan fungsi hati: Hati membantu membersihkan darah dan membuang racun-racun. Mengingat pestisida adalah racun yang sangat berat maka hati tidak mampu membuangnya. Beberapa kerusakan fungsi hati dapat timbul setelah terjadi keracunan atau setelah beberapa bulan atau beberapa tahun bekerja dengan pestisida; dan 4) Kerusakan sistem syaraf: Pestisida merusak otak dan syaraf. Paparan pestisida selama bertahun-tahun dapat menyebabkan sering lupa, gelisah, emosi tidak stabil, dan kesulitan konsentrasi.
       Pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit kronis pada petani akibat keracunan pestisida yaitu:
  1. Jangan gunakan pestisida ketika angin kencang, saat hujan, atau menjelang hujan.
  2. Jangan gunakan wadah bekas pestisida untuk membawa air minum atau air untuk mencuci.
  3. Gunakan pestisida hanya untuk tanaman yang dimaksud.
  4. Gunakan sesuai dengan dosis yang telah ditentukan.
  5. Gunakan sarung tangan pada saat mencampur pestisida, jangan mencampurnya dengan menggunakan tangan telanjang.
  6. Jauhkan pestisida dari sumber air.
  7. Gunakan pakaian dan alat pelindung pada saat menggunakan pestisida.
  8. Usahakan tidak mengusap mata, muka, dan leher saat menggunakan pestisida, cucilah tangan sebelum makan, minum, atau menyentuh muka dan mandi yang bersih setelah menggunakan pestisida.
  9. Jaga agar kuku jari tangan dan kaki tetap pendek agar pestisida tidak terkumpul di tempat tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BAKU MUTU UDARA AMBIENT DAN DAMPAK PENCEMARAN UDARA TERHADAP GANGGUAN KESEHATAN

       Baku mutu udara ambient adalah batas kadar yang diperbolehakan bagi zat atau bahan pencemar yang ada di udara, namun tidak menimbu...